Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai.
Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik.
Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati.
Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan?
Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar.
Jawaban yang sesungguhnya adalah, bagaimana yang semestinya menurut dirimu sendiri.
Sesungguhnya kebahagiaan itu apa?
Kebahagian sesungguhnya adalah mencintai diri sendiri dengan seutuhnya tanpa merasa ada yang kurang dalam hidup.
Kebahagian berasal dari dalam diri sendiri dimana hati selalu dipenuhi dengan rasa syukur terhadap apa yang ada, merasa damai, tak ada iri dan dengki kepada orang lain (sesama manusia).
Orang-orang yang bahagia adalah mereka yang selalu bersyukur.
Darimana kita mulai dan mengubah pola pikir?
Dari diri sendiri dalam artian ubahlah hidupmu dengan pola pikirmu.
Jika pola pikirmu selalu mengarah kepada yang negatif maka akan melahirkan yang negatif juga dan jika pola pikirmu mengarah kepada sesuatu yang positif maka kau akan menghasilkan yang positif juga. Begitu seterusnya.
Apa sekarang atau besok?
Kapan lagi kalau bukan sekarang, ingat besok adalah janji dari sebuah penghianatan. Kita akan lupa, kita akan terlena dan akhirya nihil.
Keren
ReplyDelete