Berjalan dengan wajah kesal sembari menunduk kebawah,tak tau tujuannya kemana.
Panas matahari seakan membakar tubuhnya ia yang kini disebut sebagai pejuang sejati yang selalu kian kemari.
Bersepatu formal dan berpakayan rapi serta wangi,tampaknya ia begitu kebingungan.
Dilorong sudut bangunan,ia berdiam diri sambil bercakap-cakap sendiri seakan orang gila dipingir jalanan.
Sambil menyandar ditembok yang bercat abu-abu nampaknya dia seorang diri,jaket hitam yang dikenakannya sudah dijadikan sebagai kain penutup kepalanya.
Sambil berjalan dengan pelan perlahan kumulai menatapnya dari jauh,sungguh miris"gumamku dalam hati"aku berniat untuk menghampirinya tapi seketika itu dia bangun dan hendak beranjak dari tempat itu.
Kumulai mengikutinya dari belakang dan mengendap-endap,langkah kakinya begitu cepat akupun sempat kehilangan jejaknya.
Lalu ia kembali berhenti dibawah pohon rindang serta duduk selayaknya pekerja jalanan sambil membawa seberkas amplop berukuran besar sepertinya itu surat lamaran pekerjaan"pikirku lagi".
Melangkah dengan wajah sok akrab akupun menghampirinya sambil tersipu malu,dia pun menatapku dengan wajah berseri. Lalu perlahan aku duduk disampingnya dan dia langsung menyodorkan tanganya untuk berkenalan denganku,jujur aku malu dan wajahku kemerahan pada saat itu maklumlah orang asing.
Hai namaku Alexander,nama kamu siapa "dia balik bertanya".Hay,namaku Bernadita" Jawabku".
Kamu orang asli sini"katanya lagi,"Engga aku aku perantau juga,kamu gimana"aku balik bertanya"
Sama aku juga,aku merantau disini dan kurang lebih dua minggu"katanya lagi".
Perlahan dia bercerita,mengenai seluk-beluk kehidupannya kebetulan dia lulusan Sarjana Pendidikan atau yang sering disebut Spd serta lulusan tahun kemarin dan 1 tahun menganggur dikampungnya, Dia anak pertama dari 3 bersaudara adiknya yang nomor 2 kelas 3 SMA dan yang terakhir kelas 6 SD terpaksa dia harus merantau untuk mengurangi beban orangtua-Nya.
Aku terbawa perasaan dan ikut sedih pada saat dia bercerita mengingat dulu aku juga seperti itu"pikirku dalam hati"
Karena dengan nada sedih setelah dia bercerita tak sadar airmata seakan jatuh dengan sendirinya.
Memberi sehelai tisue dan berkata"kenapa kamu menangis,kamu kenapa kamu ada masalah"katanya seraya dengan nada khawatir"
Aku enggak apa-apa kok,aku cuman sedih ajah pada saat kamu bercerita "jawabku dengan nada tersendu-sendu".
Aku beranjak dari pohon tersebut dan ingin pergi tapi hati kecilku seakan berkata untuk membawa dia dari situ tapi aku malu, aku bukan siapa-siapanya dia.
Menarik tanganku dengan nada lembut" Boleh aku ikut denganmu"katanya padaku","oh boleh kok" Jawabku,karena tidak tega melihat dia yang begitu malang.
Senja kini sudah mulai nampak tak terasa aku dan dia berjalan begitu jauh entah kemana tujuannya sambil menatapku dengan tajam langkah kamipun terhenti,bertepatan diberseberangan jalan dia menarik tanganku hendak menyebrang.Asap motor dan mobil membuatku tak nyaman lalu kuputuskan untuk berhenti sejenak sambil berlari.
Nafasku tersengal-sengal seperti dikejar anjing,hendak terhenti dan menarik nafas panjang lalu tak sengaja mata kami saling bertatapan.
Aku malu,diapun juga begitu apakah ini yang dinamakan jatuh cinta.
Hahaha...."aku tertawa dalam hati".
Dipersimpangan jalan,dia memutuskan untuk kembali ke rumahnya sembari melihat angkot yang lewat.
Angkot yang berbulut tua itupun terhenti dihadapan kami lalu dia naik dan melambaikan tanganya.
Akupun melanjutkan perjalananku kebetulan rumahku tidak jauh dari jalan tersebut.
Melangkah dengan senyum sendiri aku hendak terantuk dengan batu yang beruncing untungnya kakiku tidak berdarah.
Mungkin masih tidak rela dengan moment yang terlewatkan tadi,haha..................
Bertemu dengannya membuat aku tak bisa beranjak dari tempat tidurku.
Tidur dengan wajah tersenyum
Semoga saja besok aku bertemu dengannya lagi"pikirku dalam hati".
Kutarik selimut berwarna pink,kebetulan suka sama warna pink dan kehangatannya membawaku kealamnya.
Semoga kita bertemu lagi dilain waktu.
Panas matahari seakan membakar tubuhnya ia yang kini disebut sebagai pejuang sejati yang selalu kian kemari.
Bersepatu formal dan berpakayan rapi serta wangi,tampaknya ia begitu kebingungan.
Dilorong sudut bangunan,ia berdiam diri sambil bercakap-cakap sendiri seakan orang gila dipingir jalanan.
Sambil menyandar ditembok yang bercat abu-abu nampaknya dia seorang diri,jaket hitam yang dikenakannya sudah dijadikan sebagai kain penutup kepalanya.
Sambil berjalan dengan pelan perlahan kumulai menatapnya dari jauh,sungguh miris"gumamku dalam hati"aku berniat untuk menghampirinya tapi seketika itu dia bangun dan hendak beranjak dari tempat itu.
Kumulai mengikutinya dari belakang dan mengendap-endap,langkah kakinya begitu cepat akupun sempat kehilangan jejaknya.
Lalu ia kembali berhenti dibawah pohon rindang serta duduk selayaknya pekerja jalanan sambil membawa seberkas amplop berukuran besar sepertinya itu surat lamaran pekerjaan"pikirku lagi".
Melangkah dengan wajah sok akrab akupun menghampirinya sambil tersipu malu,dia pun menatapku dengan wajah berseri. Lalu perlahan aku duduk disampingnya dan dia langsung menyodorkan tanganya untuk berkenalan denganku,jujur aku malu dan wajahku kemerahan pada saat itu maklumlah orang asing.
Hai namaku Alexander,nama kamu siapa "dia balik bertanya".Hay,namaku Bernadita" Jawabku".
Kamu orang asli sini"katanya lagi,"Engga aku aku perantau juga,kamu gimana"aku balik bertanya"
Sama aku juga,aku merantau disini dan kurang lebih dua minggu"katanya lagi".
Perlahan dia bercerita,mengenai seluk-beluk kehidupannya kebetulan dia lulusan Sarjana Pendidikan atau yang sering disebut Spd serta lulusan tahun kemarin dan 1 tahun menganggur dikampungnya, Dia anak pertama dari 3 bersaudara adiknya yang nomor 2 kelas 3 SMA dan yang terakhir kelas 6 SD terpaksa dia harus merantau untuk mengurangi beban orangtua-Nya.
Aku terbawa perasaan dan ikut sedih pada saat dia bercerita mengingat dulu aku juga seperti itu"pikirku dalam hati"
Karena dengan nada sedih setelah dia bercerita tak sadar airmata seakan jatuh dengan sendirinya.
Memberi sehelai tisue dan berkata"kenapa kamu menangis,kamu kenapa kamu ada masalah"katanya seraya dengan nada khawatir"
Aku enggak apa-apa kok,aku cuman sedih ajah pada saat kamu bercerita "jawabku dengan nada tersendu-sendu".
Aku beranjak dari pohon tersebut dan ingin pergi tapi hati kecilku seakan berkata untuk membawa dia dari situ tapi aku malu, aku bukan siapa-siapanya dia.
Menarik tanganku dengan nada lembut" Boleh aku ikut denganmu"katanya padaku","oh boleh kok" Jawabku,karena tidak tega melihat dia yang begitu malang.
Senja kini sudah mulai nampak tak terasa aku dan dia berjalan begitu jauh entah kemana tujuannya sambil menatapku dengan tajam langkah kamipun terhenti,bertepatan diberseberangan jalan dia menarik tanganku hendak menyebrang.Asap motor dan mobil membuatku tak nyaman lalu kuputuskan untuk berhenti sejenak sambil berlari.
Nafasku tersengal-sengal seperti dikejar anjing,hendak terhenti dan menarik nafas panjang lalu tak sengaja mata kami saling bertatapan.
Aku malu,diapun juga begitu apakah ini yang dinamakan jatuh cinta.
Hahaha...."aku tertawa dalam hati".
Dipersimpangan jalan,dia memutuskan untuk kembali ke rumahnya sembari melihat angkot yang lewat.
Angkot yang berbulut tua itupun terhenti dihadapan kami lalu dia naik dan melambaikan tanganya.
Akupun melanjutkan perjalananku kebetulan rumahku tidak jauh dari jalan tersebut.
Melangkah dengan senyum sendiri aku hendak terantuk dengan batu yang beruncing untungnya kakiku tidak berdarah.
Mungkin masih tidak rela dengan moment yang terlewatkan tadi,haha..................
Bertemu dengannya membuat aku tak bisa beranjak dari tempat tidurku.
Tidur dengan wajah tersenyum
Semoga saja besok aku bertemu dengannya lagi"pikirku dalam hati".
Kutarik selimut berwarna pink,kebetulan suka sama warna pink dan kehangatannya membawaku kealamnya.
Semoga kita bertemu lagi dilain waktu.
Sukses selalu yah enu molas😘semoga bermanfaat
ReplyDeleteHehe..maksih ase molas dia
DeleteMantappp nu....tetap berkarya selalu....
ReplyDeleteSangatlah indah,menyentuh kosa katanya....
Hehehe....iya kak pasti.
DeleteTerima kasih kak🙏
Tetapp berkarya selalu e nu
Delete