"Bagai bulan purnama dimalam hari engkau seakan
menemani tidur malamku,betaga enggan untuk lepas tapi aku merasakan ada sesuatu yang beda dari tatapan matamu begitu lentik dan terurai saat engkau memejamkannya sungguh membuat aku tak bisa berpaling darimu"kata rikus seakan menyakinkan rina.
"Astaga kamu bisa ajah,biasa laki-laki memang penuh dengan rayuan manis agar segala sesuatu yang ingin dicapai akan tercapai"jawab rina.
Sudahlah Rina kenapa sih sampai saat ini kau masih meragukan aku,aku tulus sama kamu.
Tulus apanya,cinta atau kamu pengen yang lain"balas rina lagi".
Rina,bulan depan aku akan melamarmu percayalah tapi untuk saat ini saya masih enggan untuk membuat kamu yakin dan percaya bahwa hatiku ini sepenuhnya milikmu.Baiklah kalau begitu terus........
Tiba-tiba ada panggilan masuk dari handphone-nya Rikus tertulis nama Mama kost tapi seketika itu Rikus berusaha untuk mengreject agar tak ada kecurigaan dari Rina.
Siapa sih yang telfon,kok bisa malam-malam begini mama kost telfon emang kamu ada hubungan special sama dia sampe ditelfon segala lagi.
Aduh,sayang biasalah mama kost mungkin dia pengen nagih uang kosan.Tapi kan kok serasa ada yang lain gitu jangan-jangan kamu selingkuh lagi sama mama kostmu,Rina menggeram.
Aduh,gk usah diresponin dah sayang mungkin mama kostnya lagi kumat.
"Emang kamu belum bayar kosan" kata Rina
Udah sayang,mungkin ada keperluan lain kali sehingga dia menelefonku.
Seraya menghela nafas panjang Rikus kini panik dan berusaha untuk mengalihkan pembicaraanya seakan mama kostnya yang telfon padahal itu adalah istrinya.
Beberapa menit kemudian,Rina tak begitu yakin bahwa yang telfon adalah mama kost berjalan kesana kemari sambil mengigit jari lalu perlahan duduk disampingnya Rikus.
Kusss,,,,,aku mau nanya tolong dijawab dengan jujur ya karena menyangkut hubungan kita yang kadang hambar
Mama kost itu siapa Tolong jawab dengan jujur ini yang terakhir kali aku nanya sebelum semua yang telah berlanjut".
Bertingkah seakan berbasah-basih lalu mengelus rambutnya Rina "Rin.....mama kost itu adalah....
Halo,halo,halo....suara dari luar pintu terdengar begitu keras.Rikus panik,dan wajahnya tiba-tiba memerah" Ada orang didalam"kata orang diluar pintu
Kamu sembunyi rin,cepet sembunyi"kata Rikus"
Emang kenapa sih,kok kamu takut.Udah sembunyi ajah.
Lalu Rina yang tak tau apa yang terjadi mengikuti kata Rikus.
"Kok lama sih kamu buka pintunya pasti ada sesuatu ya" kata wanita itu perlahan Rikus menarik tangan wanita itu keluar dari kosan lalu berusaha mengusirnya tetapi kecurigaan wanita itu kini berujung murka"kamu itu ya enggak ingat anakmu yang terlantar,gk ingat istri kamu kira aku gk tau kamu selingkuh disini.
Sambil mengusap air mata wanita itu terlihat sedih"siapa perempuan itu,itu selingkuhan kamu ya"engga sayang,aku enggak bawa siapa-siapa'.
Kini Rikus berusaha untuk tidak menuntut bahwa Rina yang ada didalam kamarnya adalah selingkuhannya.
Saking penasarannya karena telah lama dikolong tempat tidur kini Rina pun muncul dan bergegas kembali ke suara yang tengah gempar dimalam hari.
Mengintai sedikit dari jendela,ia curiga bahwa itu adalah selingkuhannya Rikus padahal selama ini dia ditipu daya sama Rikus bahwa dia masih bujang padahal Rikus sudah berkeluarga serta punya anak 1.
Sambil memukul keningnya dia keluar dari kamar itu lalu menghampiri Rikus dan Istrinya yang tengah berdebat.
Itu siapa,benarkan kata aku ternyata kamu sering bawa selingkuhanmu maksud kamu apa coba apa kamu gk ingat sama keluargamu yang tengah menunggu kedatanganmu setiap tahunnya tapi apa ha..... Kamu malah enak-enakkan berselingkuh sama wanita yang enggak tau diri ini,kata Istri-nya Rikus.
Heyy.....enak ajah kamu bilang seperti itu kamu siapa hemm....saya pacarnya Rikus dan sebentar lagi dia akan melamar aku bulan depan.
Tak kuasa menahan pilu,air mata wanita itu bercucuran.
"Kamu harus sadar dong,dia ini suami aku kami udah nikah dan punya anak juga dasar wanita enggak tau diri".
Rina diam,dan tak bisa berkata-kata.
Heyy...laki-laki gila,laki-laki biadap yang haus akan perempuan kamu sadar gk sih,kalau saja dari awal aku tau kamu sudah berkeluarga tak mungkin aku mau sama kamu dasar laki-laki b******.
Rina tunggu......"rikus berusaha mengejar Rina dan tak mempedulikan perasaan istrinya yang tengah menangis.
Rina menghilang entah kemana.
Suasana kembali hening sedangkan Rikus tengah mencari keberadaan istrinya yang ada disampingnya tadi telah menghilang juga.
Dia bingung lalu kembali kekamarnya dan diatas mejanya telah disediain amplop putih.
Saking penasarannya dia langsung sigap membukanya.
Rikusku sayang terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang engkau beri selama ini,aku sangat bersyukur karena pernah menjadi belahan jiwamu,istrimu serta ibu dari anak kita.
Telah lama kita membina rumah tangga kita hingga waktu menentukan bahwa kita tak mungkin untuk melanjutkannya lagi,maka dari itu hanya ini yang bisa kutinggalkan sebagai kenangan dikelak hari kertas putih yang bertuliskan bahwa hadiri sidang pada tanggal yang telah ditentukan dan saya harap kamu mengerti.
Berhubung anak kita masih kecil dan butuh ibunya juga maka dia harus bersamaku dulu.
Demikian yang bisa saya sampaikan jangan lupa untuk datang dipersidangan nanti.
Aku mencintaimu
By.Kristina istrimu tersayang.
Lesu,letih lemah rikus terjatuh dari tersungkur dari meja yang tadi dia tempati.
Banjir airmata.
Hanya penyesalan dan ketidakberdayaan yang dimilikinya.
Entahlah,,,,dia bingung dan berusaha untuk menelepon Kristina istrinya tapi nomornya tak bisa dihubungi lagi.
Kristina.................aku mencintaimu.
Maafkan aku kristina........
( sumber gambar: hipwee.com) Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai. Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati. Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan? Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar. Jawaban yang sesungguhnya adalah, baga
Comments
Post a Comment