Skip to main content

IBU

Wajah cantik nan indahmu kini tak terlihat lagi dikemudian hari,dimana engkau berada sekarang?
Dengarkahkau teriakannku menggelegar seisi rumah.
Aku mencarimu kian kemari tapi tak kutemui
Tidakkah kau rindu akan kepulanganku
Aku telah kembali setelah sekian lama kita tak jumpa.Suasana rumah terlihat sepi dan sunyi tanpamu.
Bagaimana dengan kami yang telah engkau tinggalkan?Haruskah kami menanggung begitu banyak rindu.
Hampa dan gersang yang mewakili perasaanku saat ini,kuberusaha untuk menatapmu lebih dalam saat kau tertidur pulas ditempat pembaringanmu tapi aku tak kuasa dengan itu semua.Ada yang lain saat kau terlihat diam menyerupai tak bersuara dan diam seribu bahasa,kumencoba untuk berbicara lewat kupingmu agar kau dengar suaraku tapi sedikitpun kau tak menyahutku sama sekali.Engkau sedang marah padaku??
Atau enggan berbicara denganku karena begitu banyak mengabaikan waktu untuk bersamamu saat kau memintanya.Maafkan aku,karena kesibukan yang selalu mengejar waktu kerap kali aku selalu menghempaskanmu.
Aku tau engkau sangat merindukanku dan selalu ingin aku untuk pulang,tapi ego dan keadaanku yang menjerat aku untuk terus melaju sampai lupa akanmu.







Kucoba untuk memberhentikkan air mataku yang kerap kali jatuh tapi tak bisa,jawab aku sebentar saja.Itu yang aku inginkan,peluk erat tubuhku aku ingin dimanjakan lagi olehmu.
Mana janji yang kau bilang padaku dulu bahwa kau akan tetap bersamaku sampai aku kelak sukses nantinya.
Haruskah aku terjerat dengan kata tersebut,iya sedikit miris saat-saat terindah ingin berjumpa denganmu yang kini telah berpulang dipangkuan yang kuasa hanya bisa melihat engkau tertidur pulas.





Jiwaku seakan runtuh,mimpi dan harapan yang  telah aku bangun dulunya seakan lenyap ditelan oleh sang rembulan malam.
Mama,mengapa semuanya terjadi???
Serasa tidaklah adil bila engkau pergi begitu cepat lalu meninggalkan kami semua tanpa sekata patapun yang tersirat??
Rindu dan isak tangis yang menjadi saksi bahwa kami semua mengingkan engkau kembali,tapi itu hanya bualan belaka agar semuanya menghiasi angan-angan belaka.
Kadang disaat sepi mencekam keadaanku bayanganmu terus menghantui jiwaku.Aku ingin berbicara denganmu walau hanya sebentar saja datanglah dalam mimpiku.
Waktu yang terus berjalan begitu cepat membuat aku terpuruk dengan keadaan ini,tak percaya bahwa engkau telah pergi untuk selamanya.
Meninggalkan begitu banyak kenangan dan cinta.
Tapi sedikit ada yang berbeda saat fotomu masih terpampang dibingkai yang tak bermotif,senyummu itu seakan membawa damai untuk kami semua dan membuat kami terhanyut dalamnya.Engkau terlihat cantik dan begitu cantik.
Aku hanya bisa mengagumi dari kejauhan,sebab kita telah terpaut didunia yang berbeda.
Tapi cinta dan kasih sayanmu akan selalu abadi dihati kami semua terlebih khusus untuk ayah tercinta.
Bagaimana dengan ayah?? Haruskah dia menanggung begitu banyak rindu.
Rindu yang penuh dengan pilu.Setiap saatnya dia terus berlamun akan kepergiamu,serasa tak begitu percaya dengan hal itu.
Kerap kali kami berusaha untuk menghibur dia dan menenangkannya,tapi usaha itu tak pernah berhasil itu semua karena dirimu.
Hampir setiap harinya dia menceritakan kisah tentang kalian berdua yang selalu bersama bila akan kemana-mana sambil tersenyum dengan bahagia serta tetesan air mata yang terus bercerita.
Sungguh kasian sekali mama,tidakkah kau ingat akannya nantinya.
Dimana iya akan melakukan apa-apa dengan sendirinya,tidakkah kau ingat itu?
Ketika sore menjelang biasanya telah kau seduhkan kopi hitam yang begitu hangat sehangat cintamu padanya sambil bercerita diatas  tikar-tikar kumuh yang biasanya kami duduki saat ini.
Tapi sekarang segalanya telah berubah begitu drastis seakan lenyap,sergap dan tertelan.
Tinggal kenangan dan cinta.





Seiring berjalannya waktu,kutak bisa menjalani hari-hari tanpamu serasa belahan jiwa ini pergi bersamamu,kadang disaat sendiri kenapa harus bayanganmu yang selalu mengintai aku?
Kucoba meraihmu dalam halusinasiku tapi kau hanya berdiri dan memandangku dengan tajam tanpa berkedip sekalipun.
Andai saja aku bisa merangkulmu lebih dekap takkan kulepas lagi disaat kau ingin pergi,memang kadang aku berpikir aku sedang digilai oleh imajinasi tak beraturan akan segala sesuatu termasuk tentangmu yang menguasai pikiranku.
Pena hitam dan buku kecil adalah saksi yang kuat mewakili perasaanku saat ini,mereka berdua tak pernah jauh dari kehidupanku segala tentangmu ada didalamnya,seandainya saja kau membuka semua goresan itu kau akan tertawa dan menangis karena bahagia.
Mungkin engkau akan berpikir kenapa semuanya ada didalam buku tersebut??
Iya semuanya tentangmu tak pernah terpisah dari kehidupanku setiap harinya.
Tapi,semuanya aku simpan dengan sangat baik agar kelak dikemudian hari engkau akan tau mimpi besarku seperti apa.
Andai saja waktu dapat bergulir kembali kuingin bercerita lebih banyak lagi tentangmu,dan tentang kita dihari yang akan datang.
Ahhh,,,,,itu hanya mimpi yang sementara mampir di tidur malamku yang tak ingin tidur lelapku diisi dengan kekosongan jiwa,tapi saat mataku sudah mulai terpejam jujur saja aku tak begitu nyeyak saat itu,selalu saja air mata yang membanjiri kedua pipiku kian berjatuhan.Keberusahauntuk menahannya tapi tetap saja dia terus berjatuhan entahlah,aku ingin saat ini engkau menemani tidurku walau sebentar saja dan sedikit bercerita dongeng-dongeng zaman dulu sambil mengelus rambutku lalu akupun tertidur.Versi berbeda sekarang telah menjeratku  saat hendak kemana-mana dan dimana-mana bayanganmu selalu saja menghampiriku,kuberusaha bangkit dari hal itu tetap saja jiwaku tak pernah bisa seakan mati dan pergi bersamamu.
Ya,karena kepergianmu mengisahkan kisah yang sangat mendalam bagi kami yang telah kau tinggalkan.
Segala doa dan harapan kami haturkan setiap malamnya,semoga engkau tenang dialam sana.

Penulis                           Denpasar,13 maret 2020
Asni bastari


                 

Comments

  1. Nu,perasaan itu hanya bisa diwakili kata kata, ini adalah cara terbaik untuk meluahkan semua amarah dalam diri, mengharukan nu momang, salam hangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya begitulah kae,goresan pena dan diary adalah tempat terbaik bagi saya saat ini.
      Disaat2 seperti ini juga kadang mengalahkan keadaan yang begitu rumit untuk dijelaskan.
      T.kasih kaeπŸ™πŸ™πŸ™

      Delete
    2. Yg kuatt dan ttap sabarr syangg,teruss berdoaa utk mama❤

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Apakah saya bahagia?

             ( sumber gambar: hipwee.com) Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai. Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati. Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan? Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar. Jawaban yang sesungguhnya adalah, baga

Antara Hujan dan Rindu

 Soreku begitu hangat ditemani dengan secangkir kopi pahit diatas meja yang biasa kutumpangi. Desiran hujan yang berguyur seluruh kota tak asing lagi terdengar. Beberapa kendaraan hendak lewat dijalanan dan sebagian dari mereka mengenakan jas hujan(mantel).Aku duduk ditepi kaca yang transparan sambil melihat beberapa kendaraan yang hendak lewat. Seandainya saja aku tak beranjak dewasa betapa indahnya masa-masa yang telah aku lewatkan tersirat sejuta kenangan dimana saat sepulang sekolah pada waktu SD kujadikan daun pisang sebagai payung teduhku sambil bercerita dengan teman sebaya.Yang lainnya pada sibuk main kejar-kejaran dan yang lain lagi ingin basah kuyup sembari menikmati hujan. Sambil bercakap-cakap satu diantara kami begitu senang dan tak ingin hujannya berhenti. Ditengah perjalan terlihat tanaman disekitar begitu indah ditambah desiran angin yang begitu kencang kamipun bersorak-sorai dan bernyanyi seakan dunia itu milik kami. Lumpur dan juga air keruh kini tak asing la

Perihal berpena

Menjelma bagai dewa Terselubung lewat sinar Sulit untuk aku genggam Perlahan dia menghilang arah Di atas surat itu sudah kutuliskan Kenangan indah bersama dikala dulu Tentang cinta dan kasih sayang Kini sirna dimakan serangga dan lalat Aku terkapar lagi pada barisan depan Sejenak nafasku terengah dan mengangah Sekitar melihat dengan mata tajam Kubalas dengan senyuman membinar Letihku tak terbayar pada aksara Aku berkarya bukan semata ingin terkenal Tetapi jiwaku berkata baiknya kamu berpena Dengan itu kamu akan mengerti apa arti dari peribahasa Setiap kata kuperlihatkan dengan seksama Agar aku mengerti apa yang sedang aku jabarkan Tetapi ilusi kian mulai berhenti pada saat aku memaksa untung mencerna Hingga mataku lelap memikirkan perihal Kubuka perhelai setiap ciutanku diatas buku Sejenak aku diam lalu melotot pada kata itu Mencari hingga beberapa sumber untuk menemu Alangkah baiknya tak jelas dan lebih baik bisu Ragaku sudah tak ingin untuk mencari la