Memecahkan misteri yang sampai sekarang menjadi tanda tanya besar dalam benak dia itu siapa?
Memang sedikit sulit, selama kita mencari kepastiannya seperti apa dan wujudnya dalam bentuk apa.
Menduga tanpa ada bukti yang konkrit itu sesuatu yang bersifat dangkal dalam pikiran manusia bisa jadi ia atau tidak.
Suatu waktu dia datang dengan segala kekhawatiran mendasyat seakan perannya sulit untuk ditebak bahwa dalangnya adalah bayangannya.
Bersikap sopan dan ramah seperti seorang tuan yang sedang mencari sensasi dari rakyatnya agar dia diagungkan layaknya Tuhan. Kemudian instingku mulai bekerja dengan pelan karena di setiap gerakannya yang elok itu terlihat dengan kasat mata bahwa ia sedang bertopeng kepada khayalak.
Licik dan pecik kau memangsa lewat tatapan mata, lewat jabatan tangan, lewat menepuk pundak dan lewat perabaan panca indra dengan sesuka hati tanpa berpikir panjang sekejap nyawa seseorang ada pada tangan kotormu itu.
Mengambil yang bukan milikmu dengan trik unik agar kau akan kebal kuat serta tak terkalahkan oleh siapa pun. Mahkluk macam apa kau itu?
Apa belum puas juga, engkau sangat kejam dia yang tadinya bercakap-cakap sekarang sudah tergeletak di pembaringan itu, mulutnya bungkam untuk bersuara wajahnya berubah seketika dia pergi untuk selamanya.
Kau sangat kejam, sangatlah kejam mengapa orang seperti kau belum juga lenyap dari dunia ini?
Bila belum kenyang sampai sekarang kau mangsa saja itik dan ayam di kandangmu sampai perutmu buncit sekalipun serta sisakan sedikit bekas darah bersih itu dimulutmu agar aku juga puas dengan hal itu.
Jangan sesama insan lemah, kita sama kau manusia dan aku juga manusia tetapi tak pantas aku menyebutmu manusia sebab kerap kali kau menyembah dan memuja berhala sepeti batu,kayu dan yang lainnya.
Kau tak berhak mengambil nyawa seseorang dengan caramu yang cerdik, kau bukan Tuhan yang menciptakan tetapi kau setan yang melenyapkan.
Kau teman kedua dari iblis-iblis itu, kau sama persis dengannya rakus dan pemakan segala.
Jika uangmu sudah tak ada didompetmu jangan kau suruh sahabat karibmu untuk mencuri uang tetanggamu, kamu tau dia bekerja banting tulang siang dan malam sedang kau bersekongkol untuk mendapatkan itu dengan cara instan.
Berhentilah melakukan hal-hal tak wajar, sebab engkau akan mendapatkan hukuman setimpal yang lebih dari yang kau lakukan.
Oleh: Asni Bastari
Comments
Post a Comment