Skip to main content

Catatan Valentine Day

Saatnya memasuki valentine day Moment yang paling ditunggu-tunggu oleh berbagai kalangan baik yang tua dan muda. Mungkin,ya hendak berukar kado atau menerima bingkisan dari yang tercinta. Banyak yang bertanya "bersama siapa kamu hendak bertukar kado" ?
Sontak saja jawabku simple"saya sudah terbiasa untuk tidak mengasih apa-apa sama orang dan kalaupun ada aku kerap kali menolaknya".

 Jujur saja,saya bukanlah wanita yang tipenya romantis sungguh itu terlalu jauh dari benakku entah kenapa mungkin itu sudah mendarah daging padaku. Ya,kamu akan tertawa lepas setelah mengetahui itu tetapi itulah aku.

Saya begitu paham pasti kamu tidak suka tapi apa dayannya kamu tidak bisa memaksa aku untuk menjadi kamu yang bertipikal romantis. Diluar sana begitu banyak wanita yang terlihat romantis dan pasti kamu adalah salah satu dari penggemarnya.

Ya,saya sadar dan kamu berpikir mengapa dulu kau harus bertemu denganku yang tak begitu menyenangkan dihatimu. Ini bukan  soal pelit atau tak ingin mengeluarkan sepeserpun hanya saja dari dulu sampai sekarang saya tidak pernah melakukan hal tersebut.

 Jika benar kau mencintaiku,jangan pernah menuntut apa-apa dariku karena sesuatu yang berharga tidak lewat barang atau yang lainnya tapi ketulusan hati dan cinta yang nyata. Eittss,satu lagi bukan hanya tanggal 14 February saja kita merayakan hari kasih melainkan setiap harinya hanya saja kita tidak pernah sadar akan hal itu.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Apakah saya bahagia?

             ( sumber gambar: hipwee.com) Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai. Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati. Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan? Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar. Jawaban yang sesungguhnya adalah, baga

Antara Hujan dan Rindu

 Soreku begitu hangat ditemani dengan secangkir kopi pahit diatas meja yang biasa kutumpangi. Desiran hujan yang berguyur seluruh kota tak asing lagi terdengar. Beberapa kendaraan hendak lewat dijalanan dan sebagian dari mereka mengenakan jas hujan(mantel).Aku duduk ditepi kaca yang transparan sambil melihat beberapa kendaraan yang hendak lewat. Seandainya saja aku tak beranjak dewasa betapa indahnya masa-masa yang telah aku lewatkan tersirat sejuta kenangan dimana saat sepulang sekolah pada waktu SD kujadikan daun pisang sebagai payung teduhku sambil bercerita dengan teman sebaya.Yang lainnya pada sibuk main kejar-kejaran dan yang lain lagi ingin basah kuyup sembari menikmati hujan. Sambil bercakap-cakap satu diantara kami begitu senang dan tak ingin hujannya berhenti. Ditengah perjalan terlihat tanaman disekitar begitu indah ditambah desiran angin yang begitu kencang kamipun bersorak-sorai dan bernyanyi seakan dunia itu milik kami. Lumpur dan juga air keruh kini tak asing la

Perihal berpena

Menjelma bagai dewa Terselubung lewat sinar Sulit untuk aku genggam Perlahan dia menghilang arah Di atas surat itu sudah kutuliskan Kenangan indah bersama dikala dulu Tentang cinta dan kasih sayang Kini sirna dimakan serangga dan lalat Aku terkapar lagi pada barisan depan Sejenak nafasku terengah dan mengangah Sekitar melihat dengan mata tajam Kubalas dengan senyuman membinar Letihku tak terbayar pada aksara Aku berkarya bukan semata ingin terkenal Tetapi jiwaku berkata baiknya kamu berpena Dengan itu kamu akan mengerti apa arti dari peribahasa Setiap kata kuperlihatkan dengan seksama Agar aku mengerti apa yang sedang aku jabarkan Tetapi ilusi kian mulai berhenti pada saat aku memaksa untung mencerna Hingga mataku lelap memikirkan perihal Kubuka perhelai setiap ciutanku diatas buku Sejenak aku diam lalu melotot pada kata itu Mencari hingga beberapa sumber untuk menemu Alangkah baiknya tak jelas dan lebih baik bisu Ragaku sudah tak ingin untuk mencari la