Skip to main content

Wanita Jalang

        Aku adalah wanita yang pantas dicintai oleh banyak pria,bukan sombong atau juga karena parasku yang begitu memukau sehingga aku sering disebut sebangai penggoda kelas kakap.

Setiap kali aku menjumpai teman sebayaku,mereka menatapku begitu sinis dan terlihat jengkel entah apa yang mereka perlihatkan dariku sehingga tatapan beribu mata saat aku melangkah seakan aku berada diatas panggung hiburan.

Jessika Eriksa adalah Gadis cantik dan bintang kelas di kampusnya,body-Nya begitu elok jenjang kakinya yang begitu tinggi serta pembawaannya terlihat anggun sehingga ia kerap kali dinobatkan sebagai Cinderalla.

Rambut panjang setengah badan dan hitam teurai rapi,bulu matanya yang begitu lentik serta senyuman yang seakan menghipnotis seluruh pria yang melihatnya.Bagai peragawan putri bangsawan tampilannya selalu memukau dan selalu elegan,dia berasal dari keluarga terpandang dikotanya.Ayahnya seorang Direktur disebuah perusahaan asing dan Ibunya sebagai Pebisnis kuliner terbaik.

Tidak jauh dari pandangan tetangganya dia merupakan putri tunggal dan anak tunggal dari keluarga,Setiap ada lamaran yang masuk meminta untuk menikahinya dia selalu saja menolakya.Entah apa yang membuat dia menolak tapi yang pasti dia belum siap menikah muda dan takut menjadi janda muda.

Rumahnya bak istana negara,begitu indah dihiasi pepohonan hijau serta tanaman hias disekitarnya.Dua orang Security sedang menjaga gerbang rumahnya sementara setiap orang yang masuk harus ditanya dulu indentitasnya sebab tak ada satupun orang yang tak dikenal itu dilarang masuk.

Permisi pak,mau nanya apakah ini rumahnya Jessika Eriksa"kata pria itu sambil mengusap keringat didahinya"

Ia,betul ini rumah-Nya"jawab security itu"oh begini pak kebetulan beberapa hari yang lalu Jessika memesan sebuah produk kecantikan dari brand ternama maka dari itu saya sebagai kurirnya mengantar barang yang sudah dipesan oleh jessika,apa boleh saya bertemu dengan dia"kata pria itu".Mohon maaf ya,untuk sementara waktu dia lagi di kampusnya mungkin bisa lain waktu datang lagi dan bisa bertemu dengan dia secara langsung"kata security lagi".

Oh,tidak perlu pak saya hanya minta fotonya bapak sebagai dokumentasi apa boleh pak,"kata pria itu lagi " Iya boleh kok"jawab security itu".

Ok,terima kasih ya pak.Saya permisi dulu ya pak sembari meninggalkan rumahnya Jessika.

Sembari meninggalkan rumah Jesssika kurirnya tak terlihat lagi,sedangkan security itu berjalan dengan pelan untuk mengantar barang pesanan dari jessika ke asistennya.

Dilorong sudut pintu masuk tampaknya ada ibu-nya Jessika sedang sibuk mengurus dokumen kerjanya dengan langkah pelan Security itu pun menyapanya"permisi bu,ini ada paketan untuk jessika"oh iya pak taruh ajah didepan kamarnya jessika nanti biar dia sendiri yang mengambilnya"kata ibunya jessika,"baik bu"jawab security itu sembari meninggalkan tempat tersebut.

Bersambung.............part 1


Comments

Popular posts from this blog

Apakah saya bahagia?

             ( sumber gambar: hipwee.com) Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai. Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati. Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan? Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar. Jawaban yang sesungguhnya adalah, baga

Antara Hujan dan Rindu

 Soreku begitu hangat ditemani dengan secangkir kopi pahit diatas meja yang biasa kutumpangi. Desiran hujan yang berguyur seluruh kota tak asing lagi terdengar. Beberapa kendaraan hendak lewat dijalanan dan sebagian dari mereka mengenakan jas hujan(mantel).Aku duduk ditepi kaca yang transparan sambil melihat beberapa kendaraan yang hendak lewat. Seandainya saja aku tak beranjak dewasa betapa indahnya masa-masa yang telah aku lewatkan tersirat sejuta kenangan dimana saat sepulang sekolah pada waktu SD kujadikan daun pisang sebagai payung teduhku sambil bercerita dengan teman sebaya.Yang lainnya pada sibuk main kejar-kejaran dan yang lain lagi ingin basah kuyup sembari menikmati hujan. Sambil bercakap-cakap satu diantara kami begitu senang dan tak ingin hujannya berhenti. Ditengah perjalan terlihat tanaman disekitar begitu indah ditambah desiran angin yang begitu kencang kamipun bersorak-sorai dan bernyanyi seakan dunia itu milik kami. Lumpur dan juga air keruh kini tak asing la

Perihal berpena

Menjelma bagai dewa Terselubung lewat sinar Sulit untuk aku genggam Perlahan dia menghilang arah Di atas surat itu sudah kutuliskan Kenangan indah bersama dikala dulu Tentang cinta dan kasih sayang Kini sirna dimakan serangga dan lalat Aku terkapar lagi pada barisan depan Sejenak nafasku terengah dan mengangah Sekitar melihat dengan mata tajam Kubalas dengan senyuman membinar Letihku tak terbayar pada aksara Aku berkarya bukan semata ingin terkenal Tetapi jiwaku berkata baiknya kamu berpena Dengan itu kamu akan mengerti apa arti dari peribahasa Setiap kata kuperlihatkan dengan seksama Agar aku mengerti apa yang sedang aku jabarkan Tetapi ilusi kian mulai berhenti pada saat aku memaksa untung mencerna Hingga mataku lelap memikirkan perihal Kubuka perhelai setiap ciutanku diatas buku Sejenak aku diam lalu melotot pada kata itu Mencari hingga beberapa sumber untuk menemu Alangkah baiknya tak jelas dan lebih baik bisu Ragaku sudah tak ingin untuk mencari la