Skip to main content

"FATAMORGANA" cintamu




Ini tentang rindu sekilas hanya memilu
Kau datang dengan sejuta harapan
seakan semua yang didamba telah tiba
Dengan senang hati aku membanggakannya

Tanpa berpikir panjang
Tanpa tau kedepannya seperti apa
Tanpa tau aku akan terluka
Tanpa tau aku akan ditinggal

Semuanya musnah,dan cerita kita tak lama
Sebab kau masih mendamba dia yang lama
Tak mungkin aku bersi keras menaggapinya
Karena hubungan kita dalam sangat lawas

Kau sungguh curang
Cintaku kau cincang
Hatiku kau hempas
Aku menangis deras

Ini tak adil,kau memang bejat
Bagai binatang buas yang sedang menerkam
Perlahan aku mulai menghancur
Bagai kepingan kaca yang berserak


Aku mencoba untuk menetap sebentar
Tapi nyatanya kau masih sama
Tak pernah berubah dan ingin memperbaikinya


Aku terluka lagi oleh cintanya
Untuk yang kedua kalinya
Kenapa harus seperti ini
Ini kejam dan lebih dari kejam


.Dia pergi tanpa ada berita
sungguh aku tak tertatih saat itu.
Harapan,cinta dan kesetiannku diremuk
hingga perlahan menghancur.

Suatu waktu dia kembali datang kepadaku
untuk membangun cinta yang pernah terkubur dulu
tapi hatiku sudah kututup dengan balutan rantai yang berduri
agar dia pun tak akan kembali kepadaku.

Kau kira aku ini apa
Seenaknya saja kau datang
Lalu meminta maaf
Dan pura-pura lugu

Maaf,cerita kita telah usai
Jangan berharap bahwa semua akan dimulai lagi
Sebab hati ini bukan batu dan benalu
Yang akan selalu menurut apa maumu.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Apakah saya bahagia?

             ( sumber gambar: hipwee.com) Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai. Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati. Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan? Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar. Jawaban yang sesungguhnya adalah, baga

Antara Hujan dan Rindu

 Soreku begitu hangat ditemani dengan secangkir kopi pahit diatas meja yang biasa kutumpangi. Desiran hujan yang berguyur seluruh kota tak asing lagi terdengar. Beberapa kendaraan hendak lewat dijalanan dan sebagian dari mereka mengenakan jas hujan(mantel).Aku duduk ditepi kaca yang transparan sambil melihat beberapa kendaraan yang hendak lewat. Seandainya saja aku tak beranjak dewasa betapa indahnya masa-masa yang telah aku lewatkan tersirat sejuta kenangan dimana saat sepulang sekolah pada waktu SD kujadikan daun pisang sebagai payung teduhku sambil bercerita dengan teman sebaya.Yang lainnya pada sibuk main kejar-kejaran dan yang lain lagi ingin basah kuyup sembari menikmati hujan. Sambil bercakap-cakap satu diantara kami begitu senang dan tak ingin hujannya berhenti. Ditengah perjalan terlihat tanaman disekitar begitu indah ditambah desiran angin yang begitu kencang kamipun bersorak-sorai dan bernyanyi seakan dunia itu milik kami. Lumpur dan juga air keruh kini tak asing la

Perihal berpena

Menjelma bagai dewa Terselubung lewat sinar Sulit untuk aku genggam Perlahan dia menghilang arah Di atas surat itu sudah kutuliskan Kenangan indah bersama dikala dulu Tentang cinta dan kasih sayang Kini sirna dimakan serangga dan lalat Aku terkapar lagi pada barisan depan Sejenak nafasku terengah dan mengangah Sekitar melihat dengan mata tajam Kubalas dengan senyuman membinar Letihku tak terbayar pada aksara Aku berkarya bukan semata ingin terkenal Tetapi jiwaku berkata baiknya kamu berpena Dengan itu kamu akan mengerti apa arti dari peribahasa Setiap kata kuperlihatkan dengan seksama Agar aku mengerti apa yang sedang aku jabarkan Tetapi ilusi kian mulai berhenti pada saat aku memaksa untung mencerna Hingga mataku lelap memikirkan perihal Kubuka perhelai setiap ciutanku diatas buku Sejenak aku diam lalu melotot pada kata itu Mencari hingga beberapa sumber untuk menemu Alangkah baiknya tak jelas dan lebih baik bisu Ragaku sudah tak ingin untuk mencari la