Menjelma bagai dewa
Terselubung lewat sinar
Sulit untuk aku genggam
Perlahan dia menghilang arah
Di atas surat itu sudah kutuliskan
Kenangan indah bersama dikala dulu
Tentang cinta dan kasih sayang
Kini sirna dimakan serangga dan lalat
Aku terkapar lagi pada barisan depan
Sejenak nafasku terengah dan mengangah
Sekitar melihat dengan mata tajam
Kubalas dengan senyuman membinar
Letihku tak terbayar pada aksara
Aku berkarya bukan semata ingin terkenal
Tetapi jiwaku berkata baiknya kamu berpena
Dengan itu kamu akan mengerti apa arti dari peribahasa
Setiap kata kuperlihatkan dengan seksama
Agar aku mengerti apa yang sedang aku jabarkan
Tetapi ilusi kian mulai berhenti pada saat aku memaksa untung mencerna
Hingga mataku lelap memikirkan perihal
Kubuka perhelai setiap ciutanku diatas buku
Sejenak aku diam lalu melotot pada kata itu
Mencari hingga beberapa sumber untuk menemu
Alangkah baiknya tak jelas dan lebih baik bisu
Ragaku sudah tak ingin untuk mencari lagi
Karena titik akhirnya ada pada jingga kuning
Menerang jalan yang akan kutelusuri
Sampai belahan bumi aku bersyair
Oleh: Asni bastari
Comments
Post a Comment