Skip to main content

Bersosmed yang bijak dan Cinta yang waras

    Bijak bersosmed dan Cinta yang Waras


Oleh: Asni Bastari

Rindu begitu sangat hebat dia bisa mematahkan hatimu meski kau sendiri tak menggerakannya, istilah ini saya cetuskan sendiri tanpa ada unsur apa-apa sebab melihat realita di zaman sekarang hampir semua menuliskan tentang cinta dan rindu apalagi galau. Itu sudah hal biasa dalam dunia percintaan.

Hemmmm...... Tetapi makin kesini setelah saya banyak membaca dari berbagai sumber nyatanya itu memang benar cinta bisa membuat orang tergila-gila  sampai lupa diri bahwa sedang dimana dan sama siapa tapi jangan salah tempat nanti masuk jurang dan hanyut dalam belukar padang rerumputan lalu terbakar.

Berbicara tentang cinta mungkin semuanya tau apalagi di zaman yang serba canggih ini anak SD saja tahu sampai   foto profilnya juga diganti dengan foto pacarnya aneh bukan? Padahal mereka belum paham dan belum mengerti hanya ingin menjadi trend semuanya dilakukan tanpa ada pengawasan dari orang tua. Sangat disayangkan sekali, sebenarnya umur segitu masih butuh pengawan yang ketak agar tidak menimbulkan kecerobohan yang semestinya tidak ada menjadi ada.

Sampai pernah suatu hari saya melihat postingan dari salah seorang pengguna sosial media bocah laki-laki  kebetulan dia membagi postingannya itu dari temannya juga bagaimana tidak ini merupakan hal yang sangat menarik untuk dibahas. Setelah  saya membukanya dengan wajah penasaran hampir semua memiliki kesimpulan tersendiri dimana emoji ngakak kebanyakan dan emoji marah bisa dibilang  hanya berapa saja. Menariknya  pada kolom komentar berisi sindiran pedas, mengecam anak-anak dibawah umur yang tidak tahu menempatkan diri dan salah menggunakan sosial media padahal umurnya masih terlalu belia. Tau menau akan banyak hal kepo sana sini sampai lupa diri menempatkannya dimana.

Zaman yang membawa dampak pengaruh bagi pengguna sosial media baik yang negatif maupun yang positif . Zaman memang tidak berpengaruh tetapi pola pikir manusia yang selalu berubah dan mengikuti trend adalah pengertian yang seharusnya tahu bahwa akan ada masanya  kamu akan mengalami hal janggal dan membawa dampak buruk bagi kehidupan kamu sendiri.

Masa itu akan membawa kamu ke hal yang lebih jauh misalnya postingan yang mempengaruhi teman sebaya atau keluarga bagi kamu itu memang biasa saja dan pantas  serta tidak ada timbul faktor apa-apa. Hal ini sering terjadi dikalangan pengguna sosial media yang mempengaruhi pola pikir sesorang timbul lalu mengarah kepada hal yang sepantasnya untuk diperdebatkan. Memang pola manusia cenderung tidak pernah sama tetapi dalam hal ini alangkah baiknya hal yang menyangkut privasi lebih baik jangan di publish baik masalah dengan pacar maupun keluarga karena pada kesempatan ini netizen akan mudah terpancing lalu munculah komentar  berbau kepo sampai tingkat klimaks, saran dan pendapat sudah pasti selalu ada intinya agar kamu sedikit refleks. 

Dibalik itu semua pasti akan ada seseorang atau sekelompok orang yang senang dan tidaknya menyangkut hal ini, yang senang atas hal ini akan menjadi sok pahlawan peduli padahal aslinya senang melihat kamu menangis walau dalam emoji menangis tetapi aslinya biasa saja.
Lalu yang tidak senang dengan maksud agar hal seperti ini lebih baik dijadi privasi saja sebab akan ada banyak tanggapan dari  orang sekitar yang mengatakan bahwa kamu masih labil dalam menghadapi masalah atau cari perhatian.

Oke, mungkin kamu tidak akan menerima ini, tetapi sebagai pelempiasan emosi yang berhasrat melebihi batas kamu senang karena begitu banyak yang memberi perhatian dan menguatkan kamu.
Maka segala masukan yang bersifat positif agar postingan itu dihapus kamu enggan untuk menghiraukannya. Sangat disayangkan, nama baikmu semakin meraja lela timbulah desas-desus bahwa ketika kamu ada masalah sedikit-sedikit di posting, dimuat. Menyita perhatian banyak orang tidak harus melakukan cara seperti itu, selesaikan itu dengan baik, bagi yang sedang bermasalah dengan pacarnya maupun keluarga dan suaminya yang baiknya gimana agar semuanya kelar.
Tidak baik jika aib harus di publish, resiko ditanggung sendiri baik cacian maupun kata-kata yang tidak pantas.
Untuk lebih memahami secara mendalam baiknya banyak membaca dan mengintropeksi diri supaya kamu tidak akan gegabah.

                     ***

Punya gebetan baru pasti hal yang menyenangkan bagi setiap orang apalagi bagi seorang remaja yang sedang dilema karena cinta ini akan menjadi semangat baru dalam hidup sebab sang penyemangat selalu men-support  kita setiap harinya, segala aktivitas pasti ditanya dan punya panggilan kesayangan juga. Rasa cinta yang saja tumbuh menjadi membias, serasa hidup sudah lengkap bahkan sudah tidak sendiri lagi(bagi yang lama menjomblo).
Selang beberapa bulan, menjadi hal yang sangat membosankan adalah mengecek semua privasi baik dari Facebook, WhatsApp dan Instagram dituntut untuk begitulah, kalo tidak menuruti nanti yang ada akan kandasnya hubungan tidak menjamin langgeng dan sebagainya.
Dimana-mana pasti banyak yang seperti itu, paling tidak ya.

Setiap pribadi seseorang bila membahas suatu kejadian yang telah berlalu adalah suatu hal yang megusik telinga apalagi pas chatting suasana semakin memanas, geram dan banyak emoji marahnya. Ya ya,, bagi perempuan tak jarang dari mereka selalu mengatakan banyak kalimat kiranya satu paragrah penuh sampai pihak sebelah harus peka dan tau diri. Hehe.....

Respontif dari penerima pesan ada yang serius ada yang tidak, terkadang hal seperti itu sebaiknya tidak perlu dibahas karena kebanyakan masalah pada umumnya datang dari pembahasan tersebut, itu adalah anggapan dari tipe yang dewasa (katanya gitu sih) . Tetapi bila kita tidak merespon dengan timbal  balik maka timbul suatu kesimpulan bahwa diluar dugaan, menuduh sembarangan tanpa sebab padahal kita sendiri yang menjalaninya merasa baik-baik saja aneh bukan??

Masa bodoh adalah hal terbaik dalam menanggapi hal serupa, sebab bila topik pembicaraan sudah tak ada lagi maka pembahasan seperti ini sering muncul pada setiap pribadi seseorang.

Seiring berjalannya waktu, akan ada suatu kesempatan dimana kesempatan itu menyadarkan kita bahwa menjalin hubungan yang dewasa itu tidak mesti membahas hal-hal demikian, beda orang beda prinsip serta cara pandangpun demikian.

Lamanya pacaran tidak menjamin suatu hubungan akan sampai ke pelaminan, sampai selama-lamanya suatu takdir tak bisa dipungkiri sebab akan ada suatu masalah baik dalam hubungan atau keluarga yang menjadi faktor utama dalam hal tersebut, misalnya hal sepele kadang diperbesar-besarkan dan sebenarnya itu tidak menjadi masalah tetapi akan ada masanya dimana hubungan itu harus berakhir bukan karena ada orang ketiga atau tidak direstui tetapi suratan takdir sudah disiapkan baik jodoh dan masa depan.

Lain halnya juga dengan yang pacarannya baru seumur jagung lalu beranjak ingin menjalin ke hal yang lebih serius lagi, nah ini kadang janggal kadang kita tidak tahu bahwa dia yang pacaran baru seumur jagung kemungkinan adalah pasangan kita di hari kelak tidak ada yang tidak mungkin ketika semuanya sudah terjadi dan digariskan olehnya.

Yang menjadi permasalahannya adalah kurang mengenal sifat secara mendalam antara kedua pasangan dan timbulnya berbagai masalah silih berganti tanpa tahu bagaimana cara mengatasinya karena emosi sudah mengancam dan menguasai akal sehat kita. Hal ini paling sering terjadi sampai maen fisiklah, kan sayang belum apa-apa juga dia sudah begitu. Jangan dilanjutin, kamu bukan budak untuk diperlakukan seenaknya dia.

Kalo memang, ikatan dua sejoli sangat nyaman berhentilah untuk mencari kenyamanan baru diluar sana karena letak perbedaannya adalah yang lama akan tau dia seperti apa dan yang baru belum tau dia siapa? Kadang, menghilangnya kabar diantara salah satunya ada beberapa faktor yang memicu antara lain dia sudah cukup dewasa untuk menjalin hubungan dan hanya akan membosankan bila setiap waktu memberi kabar dan lain lagi yang adanya orang ketiga memberi kenyamanan yang pasti pada seseorang tersebut dan mungkin dia nyaman sebab perhatiannya pasti melebihi orang yang pertama. Wajarlah, yang namanya usaha pasti dia akan bersih keras untuk mendapatkan impiannya seperti halnya dengan kamu.

Oleh sebab itu, jangan menersukan pertemuan ini bila tak ingin memperpanjang suatu masalah sebab hadirnya orang ketiga memang pada awalnya membuat kenyamanan tetapi pada akhirnya kita sendiri yang tahu yang seharusnya tidak ditanggung jadi harus menanggung. Tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran orang ketiga ada dampak baik dan ada dampak buruk.

Dampak baiknya adalah memberi perhatian penuh yang sama sekali bisa mematahkan hatimu agar goyah dan jatuh kepelukannya dan dampak buruknya adalah terjadinya perdebatan/problem secara berkesinambungan dan memicu pertengkaran adu mulut.
Mengadu mulut memang hal yang sudah biasa apalagi seorang perempuan pada umumnya dialah yang akan menang walau dalam hal ini dia dinyatakan salah. Seorang laki-laki harus belajar bersabar dan membicarakan hal ini dengan sebaik mungkin bagaimana yang baiknya. Jangan membentak apalagi sampai mengeluarkan kalimat yang kotor sembari itu akan menjadi topik lebih baru lagi jika yang satunya belum kelar.

So, dalam dunia percintaan pasti selalu menemukan hal seperti ini dan yang pastinya memecahkannya juga dengan sebaik mungkin tanpa ada emosi yang meluap, ya siapa pun manusia dimuka bumi ini bila menghadapi persoalan seperti ini sudah pasti emosi naik diatas rata-rata tetapi harus mawas diri juga bahwa bagaimana yang baiknya.


Comments

Popular posts from this blog

Apakah saya bahagia?

             ( sumber gambar: hipwee.com) Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai. Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati. Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan? Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar. Jawaban yang sesungguhnya adalah, baga

Antara Hujan dan Rindu

 Soreku begitu hangat ditemani dengan secangkir kopi pahit diatas meja yang biasa kutumpangi. Desiran hujan yang berguyur seluruh kota tak asing lagi terdengar. Beberapa kendaraan hendak lewat dijalanan dan sebagian dari mereka mengenakan jas hujan(mantel).Aku duduk ditepi kaca yang transparan sambil melihat beberapa kendaraan yang hendak lewat. Seandainya saja aku tak beranjak dewasa betapa indahnya masa-masa yang telah aku lewatkan tersirat sejuta kenangan dimana saat sepulang sekolah pada waktu SD kujadikan daun pisang sebagai payung teduhku sambil bercerita dengan teman sebaya.Yang lainnya pada sibuk main kejar-kejaran dan yang lain lagi ingin basah kuyup sembari menikmati hujan. Sambil bercakap-cakap satu diantara kami begitu senang dan tak ingin hujannya berhenti. Ditengah perjalan terlihat tanaman disekitar begitu indah ditambah desiran angin yang begitu kencang kamipun bersorak-sorai dan bernyanyi seakan dunia itu milik kami. Lumpur dan juga air keruh kini tak asing la

Perihal berpena

Menjelma bagai dewa Terselubung lewat sinar Sulit untuk aku genggam Perlahan dia menghilang arah Di atas surat itu sudah kutuliskan Kenangan indah bersama dikala dulu Tentang cinta dan kasih sayang Kini sirna dimakan serangga dan lalat Aku terkapar lagi pada barisan depan Sejenak nafasku terengah dan mengangah Sekitar melihat dengan mata tajam Kubalas dengan senyuman membinar Letihku tak terbayar pada aksara Aku berkarya bukan semata ingin terkenal Tetapi jiwaku berkata baiknya kamu berpena Dengan itu kamu akan mengerti apa arti dari peribahasa Setiap kata kuperlihatkan dengan seksama Agar aku mengerti apa yang sedang aku jabarkan Tetapi ilusi kian mulai berhenti pada saat aku memaksa untung mencerna Hingga mataku lelap memikirkan perihal Kubuka perhelai setiap ciutanku diatas buku Sejenak aku diam lalu melotot pada kata itu Mencari hingga beberapa sumber untuk menemu Alangkah baiknya tak jelas dan lebih baik bisu Ragaku sudah tak ingin untuk mencari la