Skip to main content

Tentang Kita







Cinta yang kita bina sekarang jadi bersinar
Bagai karang laut diseberang himpitan singga sana
Senja semakin memberi kehangatan didasar hati
Membuat jiwaku nyaman bersama angin malam

Aku kembali bercerita diatas tumpukan kertas
Tentang hubungan kita yang sudah membias
Berbagai pertikaian kita lewati bersama
Menyebrang dari hulu ke hilir hingga letih
Bergandengan dengan erat hingga tak lepas
Tersenyum bahagia diatas cerita kita

Menjadi sandaran terakhir dari cintamu
Adalah harapan terbesar didasar lubuk hatiku
Walau kutahu kau tak bisa mengatakan itu
Karena sesungguhnya tindakan nyata itu perlu

Kata mereka kau sangatlah egois dalam cinta
Kau sering mengabaikan siapa saja termasuk dunia percintaan
Mungkinkah aku engkau perlakukan seperti itu
Bila begitu aku akan memilih bertahan
Karena dalam menjalin hubungan akan abadi ketika kedua belah pihak bersepakat untuk tetap bersikap dewasa dalam hal apapun

Denganmu, duniaku terasa berbeda
Aku merasa sedang dalam mendamai jiwa
Dari luka-luka perih yang sedang menusukku
Bahagiaku tak bisa kulukiskan pada batu itu

Itulah sebabnya aku mensyukuri ciptaan Tuhan
Kamu adalah salah satu dari sekian banyaknya penghuni
Bisa membuat aku tertawa kencang pada saat kita bercengkrama
Terima kasih kisah ini akan kuabadikan pada rembulan malam

Semoga hubungan kita akan dipereratkan lagi
Dengan tali-tali benih cinta dan kepercayaan
Dijauhkan dari segala yang membuat goyah
Tetapi, tetap bersatu bagai tali sepatu

Comments

Popular posts from this blog

Apakah saya bahagia?

             ( sumber gambar: hipwee.com) Di zaman sekarang kita meremehkan hidup sebagai sesuatu yang santai. Menghabiskan dengan bersuka ria, bersenang-senang sesuka hati sampai lupa akan tujuan dan konsekuensi dari awal apa yang harus diperbuat demi menuai hasil atau masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan hanya sebagai sesuatu yang cuma-cuma seperti, menarik ulur beranda setiap hari tanpa ada tujuan, buang-buang waktu mengurus perasaan yang tau-taunya tidak jelas mau kemana arahnya, menguras energi dengan memikirkan yang kenyataannya tidak sama dengan realita menguras bathin (menangis karena putus cinta, merasa masa depan sudah suram) menguras pikiran dan membuat hidup itu tidak ada arti seolah hidup itu seperti mati. Apakah dengan terus melakukan hal seperti itu adalah tanda dari suatu kebahagiaan atau kehidupan? Setiap orang punya penilaian masing-masing, kita tidak berhak bahwa pandangan mereka salah dan kita benar. Jawaban yang sesungguhnya adalah, baga

Antara Hujan dan Rindu

 Soreku begitu hangat ditemani dengan secangkir kopi pahit diatas meja yang biasa kutumpangi. Desiran hujan yang berguyur seluruh kota tak asing lagi terdengar. Beberapa kendaraan hendak lewat dijalanan dan sebagian dari mereka mengenakan jas hujan(mantel).Aku duduk ditepi kaca yang transparan sambil melihat beberapa kendaraan yang hendak lewat. Seandainya saja aku tak beranjak dewasa betapa indahnya masa-masa yang telah aku lewatkan tersirat sejuta kenangan dimana saat sepulang sekolah pada waktu SD kujadikan daun pisang sebagai payung teduhku sambil bercerita dengan teman sebaya.Yang lainnya pada sibuk main kejar-kejaran dan yang lain lagi ingin basah kuyup sembari menikmati hujan. Sambil bercakap-cakap satu diantara kami begitu senang dan tak ingin hujannya berhenti. Ditengah perjalan terlihat tanaman disekitar begitu indah ditambah desiran angin yang begitu kencang kamipun bersorak-sorai dan bernyanyi seakan dunia itu milik kami. Lumpur dan juga air keruh kini tak asing la

Perihal berpena

Menjelma bagai dewa Terselubung lewat sinar Sulit untuk aku genggam Perlahan dia menghilang arah Di atas surat itu sudah kutuliskan Kenangan indah bersama dikala dulu Tentang cinta dan kasih sayang Kini sirna dimakan serangga dan lalat Aku terkapar lagi pada barisan depan Sejenak nafasku terengah dan mengangah Sekitar melihat dengan mata tajam Kubalas dengan senyuman membinar Letihku tak terbayar pada aksara Aku berkarya bukan semata ingin terkenal Tetapi jiwaku berkata baiknya kamu berpena Dengan itu kamu akan mengerti apa arti dari peribahasa Setiap kata kuperlihatkan dengan seksama Agar aku mengerti apa yang sedang aku jabarkan Tetapi ilusi kian mulai berhenti pada saat aku memaksa untung mencerna Hingga mataku lelap memikirkan perihal Kubuka perhelai setiap ciutanku diatas buku Sejenak aku diam lalu melotot pada kata itu Mencari hingga beberapa sumber untuk menemu Alangkah baiknya tak jelas dan lebih baik bisu Ragaku sudah tak ingin untuk mencari la